Saturday 23 February 2008

{7} gambar narutonya marsha


Sudah lama televisi di rumah jarang
dinyalakan. Terakhir anak2 suka nonton TV adalah saat Angry Beaver ditayangkan. Saat film itu diputar di TV anakku yang paling besar (12 tahun) suka sekali menggambar tokoh kartun tersebut.

Pada suatu waktu bulan Oktober 2007, setelah lama tak menonton TV anak2ku menyalakan TV, yang kebetulan sedang menayangkan film Naruto. Mereka menontonnya berturut2 selama 2 atau 3 hari, lalu beberapa hari kemudian di Kompas minggu anakku menemukan iklan majalah yang bercover Naruto.... Nah.... sejak saat itu, anak perempuanku yang spektrum autistik ringan, masuk dalam dunia Naruto. Sebelumnya dia sudah menjelajahi ruang gambar dinosaurus (gambarnya dahsyat deh...) lalu periode binatang secara umum, selanjutnya masuk ke tokoh kartun Cat Dog, Angry Beaver, Kijang, dan sebelum masuk Naruto, dia masuk dalam periode Kuda.

Ketika ia mulai tertarik dengan Naruto, saya berkonsultasi dengan psikolognya, maklum, saya bukan penganjur dunia manga Jepang pada anak2. Saya merasa cukup bangga dan beruntung karena selama ini anak2 di rumah tidak terpengaruh manga Jepang ini. Akhirnya, kami tidak melarang dia berkenalan dengan Naruto, karena ada keuntungan lain jika dia masuk dalam dunia Naruto, yaitu dia akan belajar 'membaca' ekspresi manusia yang beragam. Pada periode sebelumnya dia hanya kenal dengan ekspresi binatang, meskipun tokoh tersebut dipersonifikasi (sebagai manusia). Kemungkinan besar dia tertarik dengan Naruto karena tokoh Kyubi, sang rubah monster dalam diri Naruto kecil. Karena di pencinta dunia binatang, rubahnya yang duluan dia perhatikan.

Lucu deh, kalau liat dia belajar 'berhadapan' dengan ekspresi orang. Mula2 dia menggambar semua tokoh Naruto dengan kepala kuda, lama kelamaan dia bisa mengganti kepala kuda dengan kepala tokoh2 ybs.
Dan akhirnya dia merasa harus menciptakan tokoh binatang lain yang lebih original dalam gambar2nya. Ada naga berkepala banyak, mengganti sisik Orochimaru dengan sisik binatang lain, dan gabungan2 lainnya. Bulak balik dia nanya: "Ma, apakah tuan Masashi (pembuat Naruto) sudah pernah gambar seperti yang aku gambar ini?". "Kenapa tuan Masashi memilih rubah... kenapa tuan Masashi tidak menemukan ide seperti yang aku buat?". Dia mulai masuk kedalam pertanyaan2 tentang ide dan kami mulai mendiskusikan hal2 seperti perbedaan minat, originalitas, ketertarikan, perbedaan bangsa dan seterusnya.

Pada tahap awal, kami membiarkan dia menggambarkan segala keinginannya dan kesenangannya akan naruto. Sedikit demi sedikit kami sarankan untuk memasukkan dialog2 pendek, dan sekarang dia bisa membuat sebuah cerita panjang yang habis dalam 1 buku A3 bulak balik (40 gambar).

Pada acara Art & Jewelry Home Party, kami membuatkan sebuah meja khusus untuk memamerkan karya2nya. Tempat dimana dia bisa membuka dirinya kepada orang lain.Guru2 dan bekas guru2nya di SD dulu datang melihat pameran kecil di garasi rumah.

Seorang gurunya, Ms.Osi datang dengan temannya seorang Scottish Lady, yang kemudian meminta gambar2 kuda2 anakku untuk dikirim ke Inggris, agar dapat diperlihatkan kepada temannya seorang seniman yang pencinta kuda juga. Kita tunggu saja, apa yang selanjutnya terjadi setelah anakku mulai bersosialisasi dengan dunia luar melalui gambar2nya.


Tentang Spektrum Autistik: http://www.cdc.gov/ncbddd/autism/actearly/ dan http://health.groups.yahoo.com/group/AyoMain/files

2 comments:

Unknown said...

mudah-mudahan marsya menemukan jalannya di dunia seni ya....
bersyukur banget marsya punya ma aan dan pa martin yg super sabar dan komunikatif.....
dan dede yg lucu....

fleuriperi said...

makasih semangatnya, untuk membuka diri dan cerita tentang anak spektrum autistik juga perlu waktu, sampai akhirnya kita pikir, ini saatnya harus sharing dengan orang lain, supaya orang tua tetap semangat dengan anak2 mereka, bagaimanapun mereka.. dan memang menyenangkan punya anak kayak dia :)