Wednesday 30 January 2008

Adopsi Pohon Pune

Studio kecilku punya pohon yang diidam2kan, Pune namanya (btw, baru kali ini denger nama pohon itu), diadopsi tanggal 14 Januari 2008. Dia dibawa dengan truk besar, beserta 4 penggali, penanam, pengerok tanah dan supir. Si Pune tingginya hampir 4 meter, daunnya mirip dengan Walisongo, itu lho.. tanaman yang daunnya bercabang 9, tapi Pune daunnya 6.

Pohon ini dipilih karena cabang2nya ada banyak, berputar di poros batang pohon, saat itu langsung terbayang nanti anak2ku bisa gantung2 aneka hiasan di pohon itu (juga bisa gantung kalung2 untuk display acara art & jewelry home party!) Pertama kali lihat langsung jatuh cinta, persis seperti orang tua yang akan mengadopsi bayi di panti asuhan, seketika ada chemistry yang tak dapat ditahan, seolah2 pohon ini bagian dari diri kita, dia disana hanya untuk menunggu kita, menjadi bagian dari keluarga kita.
Seperti layaknya orang tua baru, ada hal-hal yang membuat kepikiran atas kehadiran mereka. Ada satu hal yang mengganjal pikiranku, hik... sebenernya ini salahku sendiri sih.. letak cabang pohon terpanjang terlalu menjulur ke depan pintu studio... agak menghalangi lalu lalang dari arah rumah. Untuk menunggu pohon meninggi agar si cabang tidak lagi menghalangi pintu, perlu waktu yang cukup lama, karena kemarin waktu ditanam si akar masih tetap di dalam pot, jadi pertumbuhan tinggi pohon Pune ini agak lambat.

Nah, ini pelajaran untukku, lain kali kalau mau nanem pohon besar, lebih baik kita berputar2 dulu dari segala arah, bagaimana ia terlihat dari depan pintu, dari sebrang jalan, dari dalam rumah, bagaimana jika ditaruh bangku di bawahnya, bagaimana kalau motor parkir di dekatnya, pokoknya jangan terburu-buru deh. Itu pelajaran dari mindfulness juga :)

No comments: